Minggu, 11 November 2012

Manusia vs Laron


Tanpa sadar, manusia itu lama-lama emang sudah seperti laron saja. 

Laron selalu muncul dari kegelapan, mencari cahaya terang lampu..

Begitupun dengan kita. Sepertinya sudah tidak lagi bisa hidup tanpa cahaya. Selalu saja kesulitan bila berada dalam tempat gelap.

Kusadari ini ketika tadi berada di tempat kost. Tiba-tiba saja mati lampu. Cewek-cewek penghuni kost langsung saja berteriak-teriak seperti ada bencana alam.

Lilin... lilin.... mana lilin... (dan kebetulan lilin habis maka mereka kembali berteriak-teriak lagi, mungkin aja dipikirnya kalau berteriak-teriak lampu sekejab akan nyala lagi)

Tet.... gak sampai 10 menit lampu kembali menyala. Senangnya mereka , langsung tertawa gembira.

Cling.... tiba-tiba aja aku tercenung dalam khayalku. Film drama korea yang tadi aku tonton langsung menghilang dari perhatian.

Mati lampu , itu pasti karena putusnya aliran listrik, dengan putusnya aliran listrik efeknya sangat banyak. 

Yang lagi dikosan , Gara-gara putus aliran listrik , otomatis laptop mati, televisi mati, pompa air mati, kipas angin mati (ngefek banget ni kalo yang kost di surabaya). Itu hal-hal simple.

Oke, yang agak ribet. Putus aliran listrik di pertokoan, Sudah pasti kegiatan jual beli langsung terhenti.

Naik lagi level ribetnya, Putus aliran listrik di instansi pemerintah, well sudah pasti para pegawai pemerintahan akan tertawa senang karena hari itu mereka bisa terbebas tugas melayani masyarakat.

Naik lagi ke level yang lebih tinggi, putus aliran listrik di industri. Wow... kalo ini semua divisi pasti akan kelimpungan. Mulai dari Divisi keuangan pasti langsung stress berat karena transaksi keuangan pasti langsung ke-Pending, Divisi marketing pasti langsung nangis bombay karena komunikasi sama klien langsung terputus (otomastis sedikit banyak ngaruh juga sama Job). Divisi pengadaan pasti langsung klimpungan seketika karena bisa sama harga material hari ini berbeda dengan besok.

Wow.... betapa manusia sekarang sangat ketergantungan dengan yang namanya "CAHAYA".

Bukan begitu kawan-kawan???!
Dengan cahaya manusia bisa segalanya. Melakukan segalanya, sekaligus melupakan segalanya.

Secara tidak sadar "CAHAYA" yang manusia cari dan butuhkan selama ini terkadang menuntut berlebihan sehingga manusia kadang melupakan kodratnya sebagai manusia.

Aku tiba-tiba saja membayangkan. Bagaimana keadaan di desaku. Ayem tentrem. Walaupun gelap rasanya sangat membahagiakan.

Karena apa,.... Karena tidak ada cahaya... tidak ada lagi pembatas antara manusia dengan penciptanya. Cahaya yang nampak hanya gemerlap bintang dari langit.


Hemmmmmm....
sungguh saat ini aku sangat merindukan desaku....


#Ngigau malam-malam, efek mati lampu


8 komentar:

  1. Bisa gak yah hidup sehari tanpa listrik?

    Btw postingan di atas ttg listrik apa cahaya sih? Awalnya ngomongin cahaya, abis itu ngomongin laptop mati dan tv mati, trus disimpulkan dengan apa jadinya hidup tanpa cahaya. Ini sebenarnya ngomongin listrik kan? Bukan cahaya kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hohoho.... blogger nya masih amatir nulisnya, jadi yg baca masih rancu. Disini maksudnya, cahaya dianalogikan hasil dari listrik, kalo listrik gak ada manusia seperti kehilangan cahaya. Itulah intinya... hehehee.... Pizzz ^_^

      Hapus
    2. ya semuanya kan tetep berkaitan Cipu...
      laron - cahaya - listrik....

      simpulannya ya... tergantung pembacanya aja deh

      Hapus
    3. yaps... mbak elsa, mungkin tulisanku sulit diterjemahkan, karena banyak maksud misterius didalamnya ,,,, wkwkwkwkkwk (Sok mistis), yg jelas dengan mati lampu di kosanku semalem mengingatkanku tentang kodrat manusia mengenai fitrahnya.... berasal dari gelap dan kembali ke gelap, cahaya itu hanya kamuflase, semoga aku (dan kita semua) tidak silau dengan cahaya itu.

      Hapus
  2. no listrik = galaauuuuuwwww... hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Galauuuu..... segalau-galaunyaaaa..... hohoohooo....

      Hapus
  3. ya semua butuh cajaya... kita dengan dengan pencipta juga karena DIA mempunyai CAHAYA... sudah fitrah..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul sekali mas awang.... semua nya tetap kembali ke fitrah..... ^_^

      Hapus

Mari saling meninggalkan jejak agar memudahkan identifikasi untuk saya kunjungi balik.....
Tengkiyu....
Matur Suwunnnnnnnnnnn.........
Gumawooo........