Pikiran ini terlintas di kepalaku tadi pagi, ketika dalam perjalanan dari kost menuju tempat kerja (tapi mampir kantor kejaksaan dulu untuk ngambil SIM yg kena tilang, dannnn...... kena denda Rp.71.000,00 sodara-sodara).
Walaupun asli dari desa ( Durenan, Trenggalek, Jatim ), wong ndeso satu ini sudah lumayan lama merasakan ramainya kehidupan Kota Surabaya .
Dalam perjalanan bersepeda motor yang lumayan jauh ini, aku baru nyadar kalo ternyata orang surabaya itu tiap pagi sarapan dengan 3 jenis item yang pasti, rutin, tidak berubah, itu-itu saja.
Sepanjang jalan tak lain dan tak bukan rata-rata penjual sarapan yang ada yaitu :
1. Penjual Soto (Itupun pasti soto yg punya brand "SOTO MADURA" dan "SOTO LAMONGAN"
2. Penjual Pecel
3. Penjual Bubur ayam (Bubur ayam bandung & Bubur ayam Jakarta)
Padahal pagi ini aku sudah nyidam dan ngiler banget bayangin bisa sarapan Lontong Balap yg segar, pedas, dan Lentho-nya yg krenyes-krenyes plus tidak lupa krupuk putih harga Rp.250,00 sebiji.
Membayangkan bisa menikmati makanan khas surabaya ini membuatku selalu tengok kanan kiri disepanjang perjalanan. Namun sepanjang jalan yg ada hanya 3 jenis makanan itu saja.....
SOTO...... PECEL..... BUBUR AYAM....
Lalu kemana perginya penjual lontong balap??!
Dulu ketika aku masih kuliah rasanya pernah kok makan lontong balap di pagi hari untuk sarapan.
Apa mungkin bapak penjual lontong balap itu merasa "kalah gaul" sama bakul SOTO, PECEL & BUBUR AYAM, dan akhirnya beralih profesi jadi penjual SOTO/PECEL/BUBUR AYAM (pastinya ini hanya khayalan konyolku saja).
Karena sama sekali tidak menemukan bakul Lontong Balap aku jadi kepikiran, kenapa ya para bakul lontong balap tak ada lagi yg berjualan di pagi hari?? Padahal lontong balap itu makanan yg berkuah, kuahnya pun segar tidak mengandung lemak, cocok untuk sarapan, dan kandungan karbohidratnya pun pas karena menggunakan lontong bukan nasi, itupun biasanya para bakul memberikan porsi lontongnya tdk banyak , hanya beberapa potong.
Bukankah menurut teori sarapan yang baik itu yg LOW CARBO HIGH PROTEIN.
Lalu, kalo tiap hari Sarapan
SOTO
BUBUR AYAM
NASI PECEL
Huft.... aku baru menyadari betapa aku mencintai lontong balap...
Kenapa sich di surabaya sarapan paginya gak dibiasakan makan lontong balap, pasti penduduk surabaya akan langsing-langsing, dan kalo kerja gak jadi ngantuk'an karena kekenyangan.
Hemmm......
penasaran dengan lontong balapnya
BalasHapusyummy...
Hapus